top of page

Seorang Pendeta Indonesia Ditangkap Lakukan Pelecehan Seksual

  • Didi Prambadi
  • Aug 19, 2014
  • 2 min read

Seorang pastor asal Indonesia bernama Ventje Cornelis Singkoh dijebloskan ke penjara San Manteo Jail karena melakukan pelecehan seksual terhadap salah seorang umatnya.

Televisi KRON4, melaporkan Rabu (13/8/2014), Ventje Cornelis Singkoh yang dikenal sebagai Gembala Sidang Indonesian Pentecostal Foursquare Church San Francisco Bay Area itu, dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap remaja berusia di bawah usia 14 tahun.

‘’Tindakan tak senonoh itu dilakukan Ventje, 69 tahun pada saat upacara ibadah di rumahnya dan lokasi lainnya,’’ tutur Detektif Ron Harrison dari kantor polisi Daily City, San Francisco Bay. ‘’Banyak orang yang melakukan aksi seperti ini saat ia menjabat sebagai pemimpin sebuah komunitas,’’ katanya melanjutkan.

ventje.jpg

Menurut Ron Harrison, perbuatan itu dilakukan Ventje pada saat ibadah di rumahnya di Daily City, San Francisco Bay. Juga di sebuah rumah ibadah yang terletak antara Geary dan 18th Avenue, di First Presbyterian Church di Concord serta Golden Gate Christian Church. Pengelola gereja Golden Gate, membantah Ventje menjadi pendeta mereka. ‘’Kami bertemu hanya sekali saja, saat ia minta tolong mencari ruang tempat peribadatan. Tapi dia bukan pengurus gereja kami,'’ kata Stan Dea, pengelola Golden Gate.

Ron Harrison selanjutnya menuturkan, kasus pelecehan seksual itu mulai diteliti sejak awal tahun 2014. Saat itu korban mengadu ke orang tuanya, yang kemudian mengadukan ke kantor polisi setempat. ‘’Bisa jadi ada korban lain yang ingin mengadukan perbuatan tersangka,’’ kata Ron Harrison.

Sampai pekan lalu, Ventje Cornelis Singkoh, diminta memberikan jaminan sebesar $ 300 ribu agar mendapatkan tahanan luar. Tak jelas, apakah Ventje yang dtuduh dengan tiga dakwaan berat itu, memberikan jaminan sehingga ia bisa ke luar dari penjara San Mateo County Jail.

Sementara itu, salah satu warga Indonesia bernama Han Lukito membantah Ventje melakukan tindakan tak senonoh itu. ‘’Ia adalah seorang pendeta yang berjiwa sosial, jujur dan disegani umatnya,’’ tulis Han Lukito di komentar Facebooknya.

Ia curiga kasus ini direkayasa karena polisi hanya menyebut satu korban dan tidak menyebut secara spesifik pelecehan yang dilakukan Ventje. ‘’Saya sangat curiga. Orang tua korban bisa saja tidak suka dengan Ventje,’’ tulis Han Lukito. ‘’Merangkul anak kecil dan mencium pipinya merupakan hal biasa dilakukan di Indonesia. Itu bukan pelecehan seksual,'’ tulis Han Lukito lagi.


 
 
 

Comments


Follow Us
  • Facebook Classic
  • Twitter Classic
  • Google Classic

© 2014 design by Didi Prambadi, Indonesian Lantern Media LLC. USA

  • Facebook Classic
  • Twitter Classic
  • Google Classic
  • RSS Classic
bottom of page