top of page

Tumbangnya Pilkada Langsung Jadi Sorotan Media Asing

  • Didi Prambadi
  • Sep 27, 2014
  • 2 min read

Kekecewaan tumbangnya Pilkada langsung juga dirasakan dunia internasional. The New York Times menyebut, kalahnya Pilkada langsung sebagai mundurnya demokrasi di Indonesia.

Disahkannya Pilkada lewat DPRD oleh DPR melalui voting bisa dikatakan sebagai kekalahan seluruh rakyat Indonesia. Dunia internasional melihat momentum dramatis ini sebagai mundurnya demokrasi di Indonesia. “Yang tidak diharapkan, ini adalah kemunduran bagi negara yang sedang menjalani transisi demokrasi.

dpr.jpg

Kekuasaan yang dimiliki rakyat diambil elite politik," demikian tulis The New York Times dalam kanal berita dunia, Jumat (26/9/2014), tak berapa lama setelah sidang paripurna RUU Pilkada memutuskan Pilkada melalui DPRD.

Padahal sebelumnya, Indonesia banjir puja puji sebagai negara yang sangat demokratis. Puja puji diberitakan terkait pelaksanaan Pilpres yang transparan dengan melibatkan keikutsertaan rakyat dalam memonitor proses Pilpres hingga akhir.

Ironisnya lagi, ketok palu DPR dilakukan tak berapa lama setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meraih pujian dari beberapa petinggi dunia di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait kesuksesannya mengawal Pilpres dan masa transisi. Salah satu pujian datang dari Barack Obama, Presiden Amerika Serikat.

“Selamat, Bapak. Saya memuji kepemimpinan anda dalam membawa Indonesia menuju transisi demokrasi," puji Obama dalam bahasa Indonesia dan Inggris, di forum High Level Meeting Open Government Partnership Event di markas PBB, New York, Rabu (24/9/2014) waktu setempat.

Segala puja puji sontak luruh setelah para politisi di Senayan memilih Pilakada melalui DPRD. Proses voting yang diwarnai walkout-nya mayoritas politisi Partai Demokrat menjadi wajah buram proses demokrasi di Indonesia.

dpr2.jpg

Tak hanya media asing, jejaring sosial pun sontak dipenuhi cuitan yang mengecam tumbangnya Pilkada Langsung ini. Partai Demokrat menjadi sasaran kemarahan para netizen yang kecewa.

Pada gilirannya, Presiden Yudhoyono pun harus rela menjadi sasaran kemarahan para netizen. Ungkapan kemarahan juga datang dari berbagai kalangan, seperti pengamat dan masyarakat umum.

Wajar, sebelumnya Presiden Yudhoyono jelas-jelas menyatakan mendukung Pilkada langsung. Tapi faktanya, partai berlambang mercy itu justru walkout di saat yang paling krusial.

dpr6.jpg

Aksi walkout Demokrat yang memiliki wakil terbanyak di DPR ini tak hanya mencengangkan Indonesia, namun juga dunia. Tak hanya Indonesia, dunia juga mencatat sepak terjang partai ini sebagai sejarah yang sangat mencederai hak rakyat. Kekuasaan rakyat telah diambil elite politik, demikian seperti ditulis The New York Times. (nefonews.com)


 
 
 

Comments


Follow Us
  • Facebook Classic
  • Twitter Classic
  • Google Classic

© 2014 design by Didi Prambadi, Indonesian Lantern Media LLC. USA

  • Facebook Classic
  • Twitter Classic
  • Google Classic
  • RSS Classic
bottom of page