Cerita Kunjungan Presiden Yudhoyono ke Philadelphia
- Didi Prambadi
- Sep 30, 2014
- 2 min read
Foto-foto: Syarif Syaifulloh
Hujan deras menyambut kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang tiba di Philadelphia sekitar pukul 10.45 waktu setempat, Jumat 26 September 2014.
Iring-iringan mobil jip warna hitam pekat berhenti di depanpelataran The Liberty Hall, tempat bersejarah berisi genta kemerdekaan, simbol kemerdekaan AS. Menteri Pendidikan Nasional, Muhamad Nuh, langsung berteriak histeris menyapa warga Indonesia yang berdiri di tepi jalan. ‘’Terima kasih. Terima kasih atas sambutan warga Indonesia,’’ kata menteri pendidikan Muh. Nuh.

Disusul kemudian Presiden SBY yang turun dari mobil hitam diikuti Ibu Ani Yudhoyono dan anggota rombongan lain. Rombongan presiden masuk ke dalam Liberty Hall untuk melihat Loncang Kemerdekaan yang merupakan lambang kemerdekaan AS. Rombongan kepresidenan pun menuju ke Independence Hall, tempat konstitusi AS diperdebatkan oleh bapak bangsa AS. Dalam perjalanan itulah, rombongan SBY digiring pengawal kepresidenan menemui warga Indonesia di Philadelphia yang diwakili kelompok Diaspora Indonesia Chapter Philadelphia.

’’Pak SBY langsung menyalami rombongan kami yang terdiri dari 15 orang,’’ kata Hani White, Presiden Diaspora Chapter Philadelphia yang menyambut kedatangan SBY di bawah hujan deras. Sebelumnya, mereka sempat diminta menjauh oleh secret service AS, karena khawatir ujung payung bisa dijadikan senjata untuk menusuk SBY. ‘’Untung pengawal kepresidenan meminta kami maju dan mendekat, sewaktu SBY mendekat,’’ tutur Hani.

Rombongan Diaspora mengucapkan terima kasih atas dukungan SBY terhadap Diaspora Indonesia selama ini. Ucapan itu disambut hangat SBY dengan menjawab, ‘’Lho saya yang harus berterima kasih kaena Diaspora Indonesia merupakan kekuatan dan potensial mendukung keberadaan Negara Indonesia,’’ kata Presiden Yudhoyono.
Kepada Ibu Ani Yudhoyono, rombongan Diaspora juga menyatakan terima kasih karena sudah dijenguk. ‘’Kami juga masih makan tempe lho bu,’’ kata Hani yang disambut tawa oleh rombongan yang hadir.
Kehadiran rombongan presiden selama kurang lebih satu jam di Philadelphia itu sempat diabadikan oleh Syarif Syaifulloh. Fotografer Indonesia yang sempat aktif di tanah air ini, sempat ditegur pengawal kepresidenan saat mengabadikan kegiatan rombongan Presiden Yudhoyono.

‘’Maaf pak, kami minta identitasnya agar bisa dilaporkan ke komandan,’’ kata salah seorang pengawal presiden. Setelah Syarif menunjukkan kartu anggota fotografernya, barulah paswalpress itu yakin. Malah belakangan mereka minta agar dikirimi hasil bidikannya. ‘’Jika berkenan mohon dikirimi foto kunjungan Pak SBY di sana,’’ tulis sekretaris militer kepresidenan dalam emailnya.
Usai berkunjung ke dua tempat bersejarah itu, rombongan kepresidenan menikmati makan siang di restoran ‘Del Frisco Double Eagle Steakhouse’ di Philadelphia. Sebuah restoran steak cukup elite dengan tarif $ 50 (sekitar Rp 600 ribu lebih) per porsi. Ada kabar rombongan tak jadi makan siang di Restaurant Indonesia karena khawatir diprotes kelompok anti-SBY seperti yang terjadi di New York. ‘’Bukan karena itu kok. Kami ingin menghormati para pengawal secret service AS yang tak biasa makan masakan Indonesia,’’ tutur sebuah sumber rombongan kepresidenan. (DP)

















Comments