Pengunjung Masjid Al Aqsa dari Indonesia Berlipat Ganda
Sedikitnya 10 ribu wisatawan dari negara-negara Muslim berkunjung ke Israel dalam dua bulan belakangan ini.
Seperti dikutip Internatinal Business Times Rabu (8/4/2015), laporan harian Haaretz menyebutkan 26.700 turis Indonesia memasuki Israel. Jumlah itu tiga kali lipat dari 9.800 orang di tahun 2000.

Puluhan ribu wisatawan Muslim lainnya datang dari Turki dan Yordania, dua negara Islam yang mengakui Israel. Sedangkan beberapa ribu lainnya datang dari Malaysia dan Maroko.
Para wisatawan Muslim itu mengunjungi Masjid Al Aqsa yang diyakini umat Muslim sebagai tempat Nabi Muhammad naik ke surga. Masjid Al Aqsa juga dianggap sebagai tempat suci ketiga yang harus dikunjungi setelah Mekkah dan Medinah di Arab Saudi.
Mengunjungi ketiga tempat suci itu, biasanya menjadi paket wisata yang ditawarkan agen perjalanan haji. Para wisatawan biasanya terbang ke Yordania dan masuk ke Israel melalui Jembatan Allenby yang memisahkan kedua negara. Dari sana, mereka melanjutkan perjalanan ke Saudi lewat Yordan, untuk menghindari stempel kunjungan dari Pemerintah Israel.
Pemuka agama seperti Yusuf al-Qaradawi mengimbau turis Muslim tidak mengunjungi Al Aqsa yang dikuasai Pemerintah Israel. ‘’Itu sama halnya mengakui pendudukan Israel pada Jerusalem,’’ kata Al-Qaradawi. Sebaliknya Pemerintah Otoritas Palestina mendukung kunjungan turis Muslim itu, untuk membantu bisnis warga Arab di Jerusalem dan simbol solidaritas bagi warga Palestina. ‘’Mengunjungi Al Aqsa adalah hak setiap orang dan kaum Muslim,’’ tutur Iyad Madani, Sekjen Organisasi Kerjasama Islam.