15 Mahasiswa Asia Ditangkap Jadi Joki Test Masuk Universitas di Amerika
Kantor kehakiman AS menangkap 15 mahasiswa Asia karena ketahuan menjadi joki ujian para calon mahasiswa asal Tiongkok.
The Guardian mengabarkan Kamis (26/5/2015), ke-15 joki itu kebanyakan tinggal di Barat Pennsylvania. Mereka dibekali paspor Tiongkok palsu yang dijadikan sebagai kartu identitas untuk mengikuti tes bagi para calon mahasiswa Tiongkok yang akan kuliah di AS. Seperti tes SAT, GRE dan TOEFL.
Para joki yang terdiri dari 7 pria dan 5 wanita itu berusia 19 hingga 26 tahun. Mereka umumnya tinggal di Santa Ana, California, hingga Blacksburg, Virginia dan Boston. Hanya Siyuan Zhao berusia 24 tahun yang dicokok dari tempat tinggal di Revere, Massachusetts, Kamis (26/5/2015). Dua di antara tersangka bernama Xiaojin Guo dan Ning Wei diyakini telah kembali ke Tiongkok.
Bob Schaeffer, direktur bidang pendidikan Fair Test, organisasi reformasi pendidikan AS menyatakan, kasus joki ujian perguruan tinggi melibatkan banyak warga Asia. Mulai Tiongkok, Hongkong, Singapura dan Korea Selatan. ‘’Ini merupakan salah satu cara mahasiswa dunia memanipulasi sistem pendidikan AS,’’ kata Bob Schaeffer. ‘’Sekaligus merugikan para mahasiwa AS maupun Asia yang benar-benar jujur,’’ tambahnya.
Seiring meningkatnya kelas menengah di Tiongkok dan Korea Selatan, para mahasiswa Asia merasa perlu berkuliah di perguruan tinggi prestisius di AS. Sebuah perusahaan konsultan pendidikan mengungkapkan 90% mahasiswa Beijing keliru memberi rekomendasi, dan 70% lainya mengaku menggunakan tulisan esei contekan.

Ke-12 pelakunya diumumkan namanya, dan tiga sisanya masih dirahasiakan. Kasus joki ujian kali ini banyak terjadi saat ujian tes di negara bagian Pennsylvania Barat, dan pelakunya dianggap sebagai pelanggar hukuman ringan. Pada 2011 enam pelajar New York ditangkap karena membayar seorang mahasiswa menjadi joki dalam ujian SLTA.