top of page

Dua awak Kapal Induk USS Bonhomme Richard, Berdarah Indonesia

Dari 3.000 prajurit Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) di kapal itu, ada seorang berdarah Indonesia. Prajurit berdarah Indonesia itu bernama Heru Kurniawan Mansell. Heru yang oleh rekan sejawatnya di US Navy sering dipanggil Heru Mansell itu, lahir di Cilacap, Jawa Tengah, sekitar 30 tahun lalu.

Menurut penuturan sumber dari Penerangan TNI Angkatan Laut (AL) kepada Tribun Bali, kisah Heru hingga bisa sampai ke Amerika berawal dari seseorang bernama Mansell.

Ketika Heru masih berusia dua tahun, disebutkan bahwa Mansell bekerja di Cilacap. Untuk diketahui, Cilacap merupakan tempat salah-satu kilang minyak besar Pertamina dan sebuah industri semen besar, di mana sebagian pekerjanya adalah warga asing.Mansell kemudian mengadopsi Heru dan membawanya ke Amerika."Heru dibawa ke Amerika sejak umur dua tahun," jelas prajurit di lingkungan TNI AL yang enggan disebut identitasnya itu, Sabtu (1/8/2015).

Karena sejak balita sudah tinggal dan dibesarkan di keluarga Amerika, Heru pun secara kultur tumbuh seperti orang Amerika pada umumnya, dan bahkan telah menjadi warga negara Negeri Paman Sam itu. Meski demikian, kecintaan Heru kepada Indonesia tak pernah luntur.

Menurut sumber di TNI AL yang sempat berbincang dengan Heru di acara cocktail party setelah kapal induk itu merapat di Pelabuhan Benoa pada Jumat (31/7/2015), Heru sangat cinta Indonesia.“Selalu ada keinginan dia untuk berkunjung ke Indonesia,” kata sumber itu. Heru juga bisa berbahasa Indonesia kendati masih terbatas.

Di kapal induk Wasp-Class atau sejenis kapal serbu amfibi itu, Heru sebagai mekanik di bagian Combat System. Tugasnya mengurusi persenjataan di kapal induk tersebut. Meski telah tinggal di Amerika, hubungan Heru dengan keluarganya di Cilacap tak pernah putus. Bahkan, pernah beberapa tahun yang lalu ia mengunjungi keluarganya yang berada di kabupaten yang berbatasan dengan Ciamis, Jawa Barat, itu.

"Selain di Cilacap, dia juga mempunyai keluarga di Surabaya, yakni kakaknya. Kemarin kakaknya itu datang menyambut kedatangan Heru di Bali," ucap seorang prajurit TNI AL lainnya, yang juga keberatan disebut namanya. Selama pertemuan di atas geladak kapal induk itu, menurut prajurit TNI itu, Heru beberapa kali mengungkapkan kecintaannya pada Indonesia.

Rupanya Heru Kurniawan Mansell, bukan satu-satunya awak kapal berdarah Indonesia di Kapal perang Amerika Serikat, USS Bonhomme Richard (LHD 6), yang bersandar di Pelabuhan Benoa,Bali, sejak 31 Juli 2015 lalu.

Ada satu lagi prajurit andalan Amerika Serikat yang berdarah orang Indonesia. Ialah Kristania Virginia Besouw, akrab disapa Kristy, lahir di Manado, 7 Mei 1984. Asal Anda tahu, perempuan ini dulu terpilih sebagai Nona Manado pada tahun 2004 dan pada 2006 memenangi gelar Miss Indonesia. Tapi siapa sangka jika ia memilih menjadi personel Angkatan Darat AS.

Ketika menyandang status Miss Indonesia dan ikut serta di ajang Miss World 2006, ia sibuk terlibat di Unicef untuk melakukan penyuluhan tentang pentingnya imuninasi campak saat bayi. Ia bahkan sempat mendapat sebutan "Ratu Campak" karena keaktifannya dalam mengampanyekan imunisasi campak bagi bayi.Ia menikah pada 2008 dengan seorang dokter lulusan Filipina.Saat ini, ia tinggal di Colby, Kansas, Amerika Serikat.Kini, ia resmi menjadi warga negara AS dan telah menjadi bagian dari US Army.

Namun, ia tetap kangen Manado dan sangat ingin pulang kampung untuk bertemu keluarganya.Ia masuk US Army karena ingin mencari jalan untuk pulang kampung.Hal itu dikemukakan Kristy kepada Tribun Manado dalam wawancara melalui Facebook pada Kamis (12/3/2015).

Wah, panjang sekali sejarahnya. Singkatnya, saya di sini (AS) sudah hampir delapan tahun dan belum pernah pulang (ke Manado). Sebelum masuk US Army, status saya di AS sebagaistudent visa dan harus kuliah terus dan kuliah di sini mahal sekali. Jadi, masuk Army lewat MAVNI (Military Accsesion Vital to The National Interest) program. Itu untuk orang-orang yang sekolah di sini paling kurang dua tahun. Begitu lulus Army, langsung citizen(warga negara AS), jadi tidak susah-susah pikir kuliah terus. Alasan saya masuk Army ialah supaya cepat dapat citizen, supaya bisa pulang ke Manado untuk bertemu dengan kakak dan adik dan teman-teman. Sudah kangen sekali.

Almarhum papa saya meninggal tahun 2011 dan saya tidak pulang untuk melihatnya. Selain itu, karena saya kangen sekali sama papa, saya ingin menghidupkan legacy (warisan) papa (almarhum ayah Kristy merupakan purnawirawan Angkatan Laut di Indonesia).


Follow Us
  • Facebook Classic
  • Twitter Classic
  • Google Classic

© 2014 design by Didi Prambadi, Indonesian Lantern Media LLC. USA

  • Facebook Classic
  • Twitter Classic
  • Google Classic
  • RSS Classic
bottom of page