Menteri Susi: Mereka Dapat $ 40 juta sedangkan RI hanya kebagian $ 2,8 juta
Menjelang perombakan kabinet Presiden Joko Widodo pekan ini, banyak yang yakin Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti tidak bakal tergeser. Prestasinya menangkap dan menghancurkan kapal-kapal asing, membuat sosok Susi disukai rakyat Indonesia. Berikut ini uraian koresponden Farida Indriastuti dengan menteri yang juga pengusaha sukes Indonesia.
****
Kekayaan laut Indonesia membentang luas dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Rote. Sungguh memikat berbagai bangsa di masa lalu. Sebagai jalur perdagangan yang paling strategis di Asia Tenggara. Kawasan perairan Indonesia berpotensi menyimpan harta karun sangat besar. Diperkirakan 10.000 bangkai kapal karam di dasar laut Indonesia.

Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan RI saat membuka Pameran Keris dan Senjata Pusaka Bahari di Bentara Budaya Jakarta pada Minggu, 9 Agustus berujar, “Tidak boleh laut menjadi halaman belakang rumah kita, bangsa ini dihargai karena kekuatan bahari dan kemaritimannya. Setelah 70 tahun Indonesia merdeka-- gaung sebagai bangsa bahari terdengar lagi. Ironis, doktrin selama ini Indonesia sebagai negara agraris”.
Kementerian Kelautan dan Perikanan RI telah menerbitkan moratorium untuk menghentikan pengangkutan harta karun di laut Indonesia. “Banyak harta karun yang dilelang diluar negeri dan negara dirugikan sangat besar. Saya minta staf dibuatkan database harta karun dalam beberapa kontainer. Saatnya tegakkan kedaulatan laut kita, “ujar Susi.
Associated Press (AP) pada 2012, mencatat kasus penjualan harta karun yang ditemukan dilepas pantai Cirebon. Perusahaan asal Dubai, Cosmix menjual benda-benda dari abad ke 10 itu dengan taksiran harga 733 miliar di Balai Lelang Singapura. Kerugian terbesar negara terjadi pada 1998, perusahaan Jerman menjual lebih dari 60 ribu keramik era Dinasti Tang. Perusahaan asing itu mendapat 40 juta dolar Amerika, sedangkan pemerintah RI hanya kebagian 2,8 juta dolar Amerika.
“Saya minta Menlu menyurati negara-negara asing untuk tidak menguasai barang-barang yang bukan hak milik negaranya, seperti artefak atau pusaka yang dirampas dulu. Luar negeri memiliki good will. Sehingga Indonesia bisa memiliki artefak atau pusakanya lagi, “tegas Susi. Rencananya Kementerian Kelautan dan Perikanan akan membangun Museum Bahari yang bisa diakses publik secara luas.

Bila rencana Kementerian Kelautan dan Perikanan RI itu terealisasi, sungguh kabar yang menggembirakan. National Geographic pada 2001 menyebutkan 463 titik lokasi yang diduga terdapat harta karun dari kapal-kapal yang karam sejak 1508-1878. Kapal-kapal pada abad ke XVII hingga abad ke XX itu adalah Diana (Inggris), Tek Sing dan Turiang (Tiongkok), Nassau dan Geldennalsen (Belanda), Don Duarte de Guerra (Portugis) dan Ashigara (Jepang).
Semua tenggelam diperairan Indonesia bagian Barat, tepatnya di Selat Malaka. Dari kapal karam itu diduga menyimpan ribuan emas batangan, batu perhiasan, porselen, keramik, mutiara dan lainnya yang bernilau jutaan dolar Amerika.