top of page

Ratusan pegawai federal AS jadi anggota situs selingkuh 'Ashley Madison

Ratusan pegawai federal AS ternyata menjadi anggota situs selingkuh 'Ashley Madison' lewat peralatan komputer di kantornya.

Associated Press mengabarkan Jumat (21/8/2015), di antara mereka termasuk dua asisten kejaksaan AS, dan staf bagian teknologi informasi Gedung Putih. Selain itu ada pula seorang penyidik departemen kehakiman, seorang kepala divisi, seorang peretas pemerintah AS dan karyawan anti-terorisme di Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, dan staf di departemen pertahanan, Pentagon.

Penelusuran yang dilakukan kantor berita AP, menunjukkan karyawan yang bekerja di kantor-kantor yang tergolong sensitif itu mengakses situs 'Ashley Madison' sejak lima tahun lalu hingga Juni 2015. Bahkan, banyak di antara mereka menggunakan email dinasnya untuk mendaftarkan diri pada situs 'Ashley Madison' yang punya semboyan: ''Hidup ini singkat. Ayo kita jalin hubungan gelap''. Beberapa departemen yang digunakan mendaftar adalah departemen luar negeri, kehakiman, energi, keuangan dan transportasi, parlemen. Bahkan ada yang menggunakan komputer di Kantor kepolisian New York. ''Jika ada yang ketahuan, kami bakal tindak tegas,'' kata Stephen Davis, juru bicara NYPD. Menteri pertahanan Ash Carter mengakui bahwa Pentagon tengah menyelidiki nama-nama yang diduga kuat menggunakan email militer itu. Sebab, kasus perzinahan merupakan tindak kriminal berdasar Peradilan Militer AS. ''Saya tahu kasus ini,'' kata Menhan Ash Carter. ''Jelas jadi masalah, karena perilaku seseorang sangat penting. Mereka yang berkelakuan buruk akan dikenai sanksi dan tindakan tegas. Pasti itu,'' tambah Ash Carter.

Penelusuran AP itu, merupakan temuan pertama kasus situs porno yang melibatkan pegawai federal AS. Penelusuran itu dilakukan berdasar dari alamat protokol internet yang digunakan untuk membayar keanggotaan 'Ashley Madison' dengan kartu kredit. Bahkan seorang anggota dari Departemen keamanan dalam negeri, memasang foto bersama istri dan anaknya di Facebook sebagai profil anggota situs selingkuh yang bermarkas di Canada itu. ''Sungguh memalukan,'' ujar seorang pejabat tinggi di departemen sensitif itu.


Follow Us
  • Facebook Classic
  • Twitter Classic
  • Google Classic

© 2014 design by Didi Prambadi, Indonesian Lantern Media LLC. USA

  • Facebook Classic
  • Twitter Classic
  • Google Classic
  • RSS Classic
bottom of page