Peringatan 'Go Topless Day' Digelar di New York
Puluhan aktivis pegiat bebas payudara menggelar aksinya di Manhattan, New York, Ahad lalu. The Guardian melaporkan Senin (24/8/2015), puluhan kaum pria dan wanita bertelanjang dada sepanjang jalan, untuk menentang protes tandingan yang mengecam telanjang dada sebagai tindakan tak senonoh.

Banyak di antara kaum wanita malah mempertontonkan buah dadanya yang dianggap sebagai bagian tubuh yang indah. ‘’Kenapa wanita tidak boleh bertelanjang dada, sedangkan kaum pria boleh mengumbarnya,’’ tutur seorang wanita kepada The Guardian. ‘’Bukankah ini tak menyalahi hukum,’’ sambungnya.
Memang, membuka dada di tempat umum tidak dilarang di New York. Tak seorang pun dilarang buka-bukaan. Tapi Walikota New York, Bill de Blasio dan Komisaris polisi Bill Bratton menyatakan, wanita yang dilukis tubuhnya dengan dada terbuka sangat mengganggu. ‘’Apalagi berfoto dengan para turis,’’ kata Bill de Blasio.
Sementara, Gubernur negara bagian New York, Andrew Cuomo menyebutkan tindakan yang menjurus ke pornografi itu, ‘’Merupakan peninggalan kuno yang buruk pusat keramaian Times Square masa lalu,’’ katanya.
Meski kesal, ketiga pejabat New York itu tidak dapat berbuat apa-apa karena para aktivis itu tergolong tidak melanggar hukum. Apalagi, hari itu mereka tengah merayakan ‘Hari GoTopless’ yang digelar di 60 kota seluruh dunia. ‘’Tujuannya adalah memperjuangkan persamaan gender,’’ tutur Rachel Jessee, jurubicara gerakan GoTopless.