Film 'Muhammad' karya sutradara Iran bikin geram kaum Sunni
Sejumlah ulama Sunni di negara-negara Arab menuntut agar Iran menghentikan pemutaran film ‘Mohammad Utusan Allah’ yang mulai diputar Kamis (27/8/2015).
Reuters mengabarkan Jumat (28/8/2015), Universitas Al Azhar di Cairo melayangkan tuntutan resmi agar film itu dibekukan. ‘’Hukum Syariah jelas melarang keras Nabi Muhammad digambarkan,’’ tulis Al Azhar dalam pernyataan resminya. ‘’Seorang aktor yang berganti-ganti peran, dilarang memainkan peran Nabi,’’ lanjut pernyataan itu. ‘’Kadang dia mabuk, kadang ia digambarkan sebagai lelaki mata keranjang, lalu digambarkan sebagai Nabi. Sama sekali tidak diperbolehkan,’’ lanjut pernyataan resmi itu.
Namun larangan itu ditentang keras oleh Sami Yusuf. Penyanyi Arab yang sangat terkenal itu menyatakan bahwa ‘’Hampir semua reaksi yang ditunjukkan bernuansa politik,’’ kata Sami Yusuf. ‘’Saya yakin para ulama Al Azhar belum menonton film itu. Mereka hanya menentang film itu gara-gara kultur yang diekspor Iran,’’ kata Sami yang mengisi nyanyian di film itu. ‘’Selama ini hanya ada dua film tentang kehidupan Nabi Muhammad, dibandingkan film tentang Yesus yang begitu banyak,’’ lanjut Sami.
Film ‘Mohammad, Messenger of God’ adalah film panjang kedua setelah film ‘The Message’ yang diedarkan tahun 1976. Film ‘Mohammad Utusan Allah’ itu disutradarai Majid Majidi, dan hampir seluruh penggarapan dan syutingnya dilakukan di Iran. Film yang dibiayai Pemerintah Iran sebesar $ 40 juta itu, hanya menggunakan lokasi Mekah dan Afrika Selatan untuk beberapa adegan.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei menyempatkan diri menengok penggarapan film itu dan mendukung sepenuhnya. Film ‘Mohammad Utusan Allah’ yang tidak menampakkan wajah Nabi, hanya menggambarkan masa kecilnya itu, diputar di 143 gedung bioskop di seluruh Iran di hari perdana pemutarannya. Banyak penonton Iran menyukai film yang bakal diikutkan dalam Festival Film Montreal, Canada.
