top of page

Washington DC makin rawan, personil polisi ditambah

Pemerintah Daerah Washington DC melarang bis kota memasuki kawasan Tenggara ibukota karena banyaknya korban penembakan.

The Daily Caller mengabarkan Rabu (26/8/2015), larangan itu diberlakukan atas tiga halte bis di kawasan tersebut, menyusul insiden terakhir yang terjadi Jumat pekan lalu. Sekitar pukul 22.30 seorang penumpang bis ditembak pelaku tak dikenal. Metro, perusahaan pengelola bis kota ibukota, yakin bahwa penembaknya menjadikan bis kota sebagai sasaran mereka.

Metro terpaksa menutup jalur menuju tiga halte pemberhentian bis sepanjang Elvans Road SE dari arah Almagamated Transit Union, yang banyak dilalui para pengemudi bis kota. ‘’Kami menuntut pihak pengelola untuk memberi keamanan bagi pengemudi bis. Termasuk menghentikan operasi bis kota, bila perlu,’’ bunyi pernyataan serikat pekerja bis kota. ‘’Gara-gara insiden itu, kami minta kehadiran polisi di bis-bis kota ditingkatkan,’’ sambungnya.

Penutupan jalur bis kota tampaknya kurang memberi rasa aman bagi pengemudi, sehingga mereka menuntut jumlah personil polisi diperbanyak. Kepala polisi kendaraan umum Ron Pavlik menegaskan pada wartawan bahwa jalur bis kota itu akan dibuka kembali, dan akan diawasi secara ketat oleh satuan polisi.

’’Selain itu, kami juga akan mengerahkan polisi preman,’’ kata Pavlik. ‘’Kami juga akan bekerjasama dengan walikota, para pemuka masyarakat dan kepolisian Metro, untuk menanggulangi hal ini,’’ sambungnya. Sejak tiga bulan belakangan ini, kasus pembunuhan semakin banyak terjadi di Ibukota Washington DC. Tercatat 103 korban pembunuhan terjadi sejak awal Januari lalu. Hanya berbeda dua angka dari jumlah pembunuhan tahun 2014.


Follow Us
  • Facebook Classic
  • Twitter Classic
  • Google Classic

© 2014 design by Didi Prambadi, Indonesian Lantern Media LLC. USA

  • Facebook Classic
  • Twitter Classic
  • Google Classic
  • RSS Classic
bottom of page