top of page

Dua tokoh Indonesia jadi relawan komisi anti kejahatan Kepolisian Philadelphia

Dua pemuka masyarakat Indonesia di Philadelphia menjadi relawan anti kejahatan untuk membantu jajaran kepolisian. Mereka adalah Ummu Hani White dan Theny Landena yang diangkat sebagai anggota Philadelphia Police Asian American Advisory Committee, PAAAC, sebuah komite yang terdiri dari warga AS berdarah Asia membantu kepolisian AS.

Tugasnya, cukup beragam. Mulai membantu sebagai penerjemah bagi warga Indonesia yang tidak mampu berbahasa Inggris, membantu di rumah sakit bagi mereka yang butuh bantuan, hingga witness protection, atau perlindungan bagi saksi mata. ‘’Saya dan Theny Landena baru saja diberi kartu anggota PAAAC Januari 2015,’’ kata Hani White.

Hani White (tengah) bersama DPC Christine Coulter dan Brad Baldia, anggota komite dari Filipina.

Keterlibatan Hani dalam kegiatan keamanan dimulai sejak 2014 silam. Atas rekomendasi Dr. Nina Ahmad, salah satu anggota President’s Advisory Commision on Asian Americans and Pacific Islanders, Hani White diangkat menjadi anggota penasehat keamanan kepolisian Philadelphia. ‘’Waktu itu PAAAC mencari relawan yang bersedia membantu mereka,’’ kata Hani.

Sejak itu, ibu tiga anak ini terlibat aktif dalam berbagai kegiatan di kepolisian Philadelphia. ‘’Saya diajak ikut meninjau markas Bomb Squad. Saya juga meninjau Kantor Kepolisian Polisi Philadelphia,’’ tutur Hani. Bahkan wanita Indonesia yang enerjik ini, diminta meninjau Philadelphia Command Center yang menyimpan rekaman video ribuan kamera yang dipasang di seluruh Philadelphia.

Bersama para wakil komunitas Asia lain dan Theny Landena (kanan)

Tugas lain yang tak kalah menariknya adalah membantu menyelesaikan kasus penipuan bernilai milyaran rupiah yang dilakukan suami istri asal Indonesia. ‘’Seorang ibu yang menjadi korban penipuan akhirnya berani melaporkan ke kantor polisi, walaupun dia bukan warga AS,’’ kata Hani. Setelah pihak FBI dan kejaksaaan turun tangan, kedua pelaku ditahan dan salah seorang di antaranya dipulangkan ke Indonesia.

Ummu Hani White dan Theny Landena berada di bawah pimpinan Christine Coulter, Deputy Commissioner Philadelphia Police Department. Sebagai relawan, mereka diwajibkan mengikuti sejumlah pertemuan. ‘’Kira-kira kami harus menghadiri pertemuan rutin setiap bulan,’’ tutur Hani, yang mengajak Theny Landena untuk ikut dalam organisasi ini. PAAAC kini memiliki 12 wakil Asia yang terdiri dari wakil Vietnam, Kamboja, Laos, Thailand, China dan lainnya. ‘’Saya baru saja mengajak wakil dari Nepal dan Burma untuk menjadi anggota PAAAC,’’ jelas Hani White.

Hani White (gaun merah) bersama anggota PAAAC

Mereka diminta ikut memantau tindak kejahatan yang biasanya menjadikan warga Asia sebagai sasaran. Misalnya mobil korban dipasangi alat monitor sehingga dirampok setelah berada di tempat sepi. Atau warga Asia yang menggunakan perhiasan emas. Bahkan para penjahat berani merampok toko atau warung milik Asia yang biasanya enggan melapor karena tidak memiliki surat identitas atau menjadi pendatang gelap.

Karena itu diimbau agar warga Indonesia yang mengalami tindak kejahatan segera melapor, tanpa khawatir akan ditanya status imigrasinya. Atau siapa saja yang mengalami pelecehan di tempat umum dan kekerasan dalam rumah tangga. ‘’Aparat kepolisian atau petugas imigrasi ICE tidak boleh menanyakan status imigrasi pelapor,’’ kata Hani. Warga Indonesia di Philadelphia maupun di kota lain dapat menghubungi Hani White di 267-968-3830.


Follow Us
  • Facebook Classic
  • Twitter Classic
  • Google Classic

© 2014 design by Didi Prambadi, Indonesian Lantern Media LLC. USA

  • Facebook Classic
  • Twitter Classic
  • Google Classic
  • RSS Classic
bottom of page