Kawanan kera dan burung elang dikerahkan amankan parade militer China
Pemerintah China tampak sungguh-sungguh mempersiapkan Hari Peringatan Kemerdekaan China ke-70 yang jatuh pada 3 September mendatang.
BBC melaporkan Selasa (1/9/2015), sejumlah acara realita televisi dibekukan dan diganti dengan drama atau dokumentasi anti Jepang. Sejumlah pertunjukan seperti ‘The Voice of China’ atau Happy Camp dilarang ditayangkan, agar rakyat China merasakan kehebatan Hari Kemerdekaan China melawan tentara Jepang.

Untuk membebaskan angkasa Beijing, Pemerintah China mengerahkan monyet Macaque dan burung elang mengusir burung-burung dara. Monyet berperawakan kecil itu dilatih memanjat pohon-pohon seluruh Beijing dan mengambil sarang burung dara, serta meninggalkan bau kencing agar kawanan burung dara.
‘’Monyet Macaque mampu mengambil lima sampai delapan sarang burung, setiap hari,’’ tutur salah seorang pelatih kera kecil itu. Sementara, burung elang ditebar untuk memburu burung-burung dara, yang dikhawatirkan dapat mengganggu penampilan jet tempur dan pesawat lain yang akan berakrobat di atas Beijing. Para pemelihara burung dara diberi peringatan keras agar tidak melepaskan binatang piaraan mereka pada Kamis itu.
Sejumlah pabrik dan pembangunan konstruksi dihentikan total, dan hanya sejumlah kecil mobil dinas dan militer yang boleh beroperasi pada hari kemerdekaan itu. Hal itu dilakukan agar udara Beijing bersih dari asap dan polusi udara. ‘’Pada waktu Pertemuan Puncak APEC 2014, Beijing berawan biru. Kenapa sekarang tidak,’’ ujar seorang petugas keamanan.
Bahkan, 50 jenderal yang rata-rata berusia 53 tahun ke atas ambil bagian dalam parade terbesar China kali ini. Mereka menjalani latihan keras sehingga berat badan mereka turun 5 kilogram. Mereka juga dilatih agar mampu berdiri tegak dan sempurna. Caranya, dengan menempatkan kartu-kartu remi di belakang dengkul agar tak dapat ditekuk. ‘’Kartu-kartu itu juga ditempatkan di siku dan tangan lainya agar bisa berdiri tegap,’’ tulis harian resmi China Daily.
Sejumlah jalur internet dan media sosial juga diawasi ketat. Sementara sejumlah jalan raya di Beijing juga ditutup. Para penduduk yang berdiam di Jalan Raya Chang’an, jalur utama defile militer digelar, diperintahkan untuk menutup jendela rumah mereka dan dilarang mengintip dari balik jendela.