Demonstrasi Kaos Merah Lawan Kelompok Kuning di Kuala Lumpur
Sekitar 30 ribu demonstran berkaos merah turun ke jalan untuk mendukung Pemerintahan PM Najib Razak, Rabu (16/9/2015).
Channel News Asia mengabarkan, sambil membawa poster berbunyi dukungan bagi Najib Razak, para demonstran menantang para petinggi partai oposisi dan komunitas China. Sejumlah poster berbunyi ‘’Jayalah Kaum Melayu’’ dibawa para pengunjuk rasa yang rata-rata etnis pribumi.

Polisi anti huru-hara dikerahkan membubarkan pengunjuk rasa ‘Merah’ itu dengan kanon air. Tidak dilaporkan adanya korban dalam demonstrasi kali ini. ‘’Protes ini ingin menunjukkan pada pemerintah setempat bahwa negara ini adalah Negara Islam,’’ tutur Azim Lubis. ‘’Warga Melayu berhak memiliki negara ini,’’ sambung Azim Lubis.
Meski tidak didukung PM Najib Razak, demonstran yang mayoritasnya warga Melayu itu berniat menandingi aksi demo kelompok oposisi ‘Bersih’, yang kebanyakan keturunan China. Mereka mengenakan kaos kuning dan menuntut Najib Razak turun jabatan akibat penggelapan dana 1Malaysia Development Bdh, 1MDB.
Demonstrasi kaos merah membuat pusat kota Kuala Lumpur lumpuh karena banyak toko dan kawasan bisnis ditutup pemiliknya. Demikian pula kawasan wisata Bukit Bintang. ‘’Banyak pedagang takut buka tokonya,’’ tutur Michael Tam, pemilik toko elektronik berusia 74 tahun di Bukit Bintang.

Sementara itu PM Najib Razak yang tengah merayakan bersatunya Federasi Malaysia di Sabah, memperingatkan bahaya perpecahan Malaysia. ‘’Menggelar aksi demo hanya terdiri dari satu etnis sudah tidak benar,’’ katanya seperti dikutip kantor berita Bernama. ‘’Akibatnya muncul demo lain. Hal ini lebih berbahaya dan merobek demokrasi, harmoni dan persatuan kita,’’ kata Najib Razak.
Malaysia pernah diguncang kerusuhan akibat konflik antar etnis pada 1969. Konflik antar etnis dan agama menjadi isu sensitif bagi Malaysia yang 60% dari 30 juta penduduknya adalah warga Muslim. Sementara China hanya 25% dan India sekitar 7%.