Pengalaman bincang-bincang dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla
Sebelum menghadiri Sidang Umum PBB, Wakil Presiden Jusuf Kalla bertemu dengan warga Indonesia di New York Kamis 24 September 2015 lalu. Acara tatap muka diiiringi tanya jawab yang digelar di ruang Pancasila, Konsulat Jenderal Republik Indonesia di New York tersebut, berlangsung seru namun santai. Apalagi acara itu dihadiri sejumlah pejabat Indonesia dan Duta Besar Indonesia untuk AS, Budi Bowoleksono.

Dalam kesempatan itu Jusuf Kalla menjelaskan berbagai masalah dan perkembangan di tanah air. Dipandu Konsul Jenderal RI, Ghofur Dharmaputra, warga Indonesia yang hadir siang itu juga diberi kesempatan melakukan tanya jawab. Mulai dari isu HAM, hak asasi manusia, dwi-kewarga negaraan, masalah asap tebal akibat pembakaran hutan di Kalimantan dan Sumatera hingga masalah ringan lainnya.
Di antara hadirin yang diberi kesempatan adalah Syarif Syaifulloh. Warga Philadelphia yang dikenal dengan sebutan Pak Tani itu, menyampaikan apresiasinya terhadap Diaspora Indonesia yang dianggap mampu menampung seluruh warga Indonesia maupun asing di luar negeri.

Di kesempatan itu, Syarif tak lupa menjelaskan usaha pertanian organiknya yang berhasil menarik perhatian kalangan mahasiswa asing maupun Indonesia di Philadelphia. ‘’Apa yang menyebabkan anda suka dengan tanaman?’’ tanya Jusuf Kalla. ‘’Itu adalah panggilan hati,’’ jawab Syarif tegas. Bahkan, usai tanya jawab, seorang lelaki sepuh menghampiri Syarif dan bertanya lagi apa yang mendorongnya menyukai tanaman.
Usai tanya jawab para hadirin diberi kesempatan berfoto bersama. Selain berfoto, Syarif menyerahkan 5 buku berjudul Haiqal’s Garden kepada Jusuf Kalla, untuk dijadikan koleksi di perpustakaan Wakil Presiden RI. ‘’Saya telah bercocok tanam sejak 6 tahun lalu,’’ jawab Syarif saat ditanya Wapres Jusuf Kalla. Buku serupa yang diberikan Syarif kepada sejumlah organisasi setempat dan pihak KJRI New York serta badan pemerintah Indonesia lainnya.
Rencananya, Morning Circle Media, penerbitnya akan mengelar pembacaan buku dan aktivitas berkebun 2016 di Gedung Putih. Siapa tahu Pak Tani masuk Gedung Putih?