top of page

Kunjungan Presiden Jokowi ke AS: Dari saham Freeport, Pasukan Penjaga Pantai hingga Balon Inter

Lebih dari seribu warga Indonesia akan menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana, di pelataran Wisma Indonesia di Tilden Street, Washington DC, Ahad 25 Oktober 2015. Tiket yang semula disediakan bagi 500 orang, harus ditambah menjadi 750 konon atas permintaan Ibu negara Iriana Jokowi. ’’Saya ingin bertemu dengan banyak warga Indonesia di AS,’’ seperti dituturkan salah seorang staf KBRI Washington DC.

Bagi Presiden Joko Widodo, kunjungan pertamanya ke AS kali ini terasa istimewa. Setelah setahun menjabat sebagai orang nomor satu Indonesia, pengusaha mebel asal Solo itu perlu menggenjot roda ekonomi Nusantara. Usai bertemu dengan warga Indonesia, Presiden Jokowi akan makan pagi dengan CEO Freeport-McMoran, Richard C Adkerson.

Dalam pertemuannya yang hanya satu jam di Hotel Wilard, ‘’Presiden Jokowi akan menawarkan konsesi penggalian tembaga bernilai total $ 18 miliar,’’ kata Rajiv Biswas, Asia-Pacific Chief Economist di HIS Global Insight. Imbalannya, Indonesia meminta pembagian saham Freeport-McMoran yang hanya 7% ditingkatkan lagi. Pekan lalu, Menko Ekonomi dan Maritim Rizal Ramli menegaskan negara lain rata-rata memiliki lebih dari 10% saham.

Richard C Adkerson.

Sementara di hadapan 400 pengusaha AS yang tergabung dalam Kamar Dagang AS, Presiden Jokowi berusaha menarik minat investor di bidang teknologi dan investasi. Langkah ini dilakukan untuk menanggulangi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lamban dan hanya mengalami pertumbuhan 5%. Yang tak kalah pentingnya adalah mendorong ‘Ekonomi Biru’ atau bisnis maritim dan kelautan lainnya. Untuk mewujudkan toll laut, Indonesia tengah membangun 3000 dermaga laut untuk menghubungkan 17 ribu pulau di Indonesia. Penyediaan angkutan kapal penumpang dan kapal angkut diperlukan untuk menggantikan penyaluran bahan pokok, pangan dan kebutuhan yang selama ini dilakukan lewat darat.

Tentu saja pertemuan empat mata dengan Presiden Barrack Obama di Oval Room, Gedung Putih merupakan pertemuan penting kedua kepala negara. Pembicaraan mengenai perubahan iklim dan asap tebal di Kalimantan dan Sumatera menjadi agenda utama Obama dan Jokowi. ‘’Kerjasama bilateral kedua pemimpin negara akan menjadi agenda utama menjelang pertemuan pemimpin dunia tentang lingkungan di paris, November atau Desember 2015 mendatang,’’ tulis Dr. Vibhanshu Shekhar dari American University.

Bahkan kerjasama militer antara Indonesia lebih ditingkatkan lagi dengan meningkatnya kehadiran militer China di Laut China Selatan. Untuk itulah, Indonesia meminta AS agar membantu melakukan pengamanan laut dan maritim di Indonesia. Antara lain, pembentukan pasukan penjaga pantai Indonesia untuk menjaga ribuan dermaga laut Indonesia. Sebuah delegasi tingkat tinggi Indonesia telah mengunjungi Akademi Penjaga Pantai AS September lalu. Delegasi ini menjadi cikal bakal pembentukan Penjaga Pantai yang akan beroperasi seperti penjaga pantai AS.

Ada kabar Presiden Obama bermaksud meminta Indonesia untuk bergabung dengan Trans-Pacific Partnership. Dengan kehadiran Indonesia dalam Kerjasama negara-negara Pasifik itu, Indonesia dapat melakukan peranan pro-aktif sebagai fasilisator antara ASEAN dan China yang tengah bertikai soal kehadiran militer China di Laut China Selatan.

Sejauh ini, belum ada bocoran soal pertemuan Presiden Jokowi dengan sejumlah anggota Parlemen AS di Capitol Hil. Selain pertemuan seremonial dan pidato, Jokowi minta agar peraturan ketat soal alih teknologi dilonggarkan. AS selama ini tak bersedia bocorkan rahasia teknologinya, padahal Indonesia mensyaratkan alih teknologi bila ingin investasi di tanah air.

Yang tak kalah pentingnya adalah kunjungan ke Palo Alto, Sillicon Valley. Presiden Jokowi akan mengikuti langkah Presiden China Xi Jinping dan PM India Narendra Modi, bertemu dengan para pengusaha Teknologi Informasi. Antara lain dengan CEO Apple, Tim Cook dan berkunjung ke markas besar Google.

Dalam pertemuannya dengan Tim Cook, Presiden Jokowi berharap produsen telepon pintar itu bersedia membangun pabriknya di Indonesia. Sedangkan dengan Google, Jokowi akan meneken kerjasama proyek penerbangan sejumlah balon internet milik Google untuk wilayah Papua dan kawasan Timur Indonesia. Bisa dipastikan, kawasan yang kaya sumber alam itu akan menikmati keajaiban dunia lewat dunia maya.

Sebelumnya, Jokowi meresmikan peluncuran Palapa Ventures di Museum Komputer, Palo Alto. Acara Presiden Jokowi akan dimulai di kota ini jam 10 pagi. Presiden Jokowi dijadwalkan akan bertemu dengan warga Indonesia yang bekerja di Silicon Valley. Pertemuan itu akan diadakan di Computer Museum, Palo Alto. Pada saat itu, Presiden Jokowi akan meresmikan sebuah usaha modal ventura yang diberi nama Palapa Ventures. Perusahan ini digagas oleh Indonesian Diaspora Business Council (IDBC).

Ketua IDBC Edward Wanandi menjelaskan di satu media bahwa Palapa Ventures menargetkan akan mengumpulkan modal sebesar US$ 20 juta untuk tahun ini. Mereka akan menghimpun dana dari orang-orang Indonesia diaspora. Perusahan modal ventura ini dipimpin oleh Tirto Aji, seorang diaspora Indonesia yang sudah lima belas tahun bekerja di bidang ventures development milik Yahoo.

Tirto Aji dibantu oleh Mahendra Siregar, mantan ketua BKPM pada masa pemerintahan Presiden Yudhoyono. Juga Dino Setiawan, pendiri SimpleFi, perusahaan pemberi kredit dan pinjaman. Dino adalah mantan wakil presiden Morgan Stanley Indonesia dan berpengalaman di bidang perbankan selama 12 tahun.


Follow Us
  • Facebook Classic
  • Twitter Classic
  • Google Classic

© 2014 design by Didi Prambadi, Indonesian Lantern Media LLC. USA

  • Facebook Classic
  • Twitter Classic
  • Google Classic
  • RSS Classic
bottom of page