top of page

Seribu Orang Jadi Korban Kekerasan Polisi AS Tahun Ini

  • Didi Prambadi/Foto: gorselweb.com
  • Nov 18, 2015
  • 2 min read

Jumlah korban penembakan petugas kepolisian AS mencapai 1000 orang. Warga kulit hitam dua kali lipat lebih banyak daripada kulit putih.

The Guardian melaporkan Selasa (17/11/2015), korban terakhir adalah lelaki hitam yang ditembak satuan polisi Oakland. Lelaki 39 tahun yang tak disebut namanya itu, menghampiri satuan polisi yang tengah mengamankan balapan liar mobil di Timur Oakland. Lelaki yang mengacungkan senjata itu pun ditembak mati. Belakangan ketahuan senjata yang dibawa korban adalah senjata mainan. ‘’Polisi masih menyelidiki kasus ini,’’ tutur seorang jurubicara kepolisian Oakland.

Sebelum korban ke-1000 itu, 47 orang tewas kena setrum polisi. 33 korban lainnya tewas tertabrak mobil polisi dan 36 lainnya tewas di tahanan. Seorang di antaranya pecah kepalanya setelah berkelahi dengan seorang polisi.

Meski Pemerintah AS tidak menerbitkan jumlah korban di tangan polisi, namun temuan The Guardian menyebutkan, setiap hari tercatat lebih dari 3 jiwa tewas di tangan petugas. Bulan Maret mencatat kasus tertinggi dengan 4 orang per hari sebelum merosot rata-rata 2,6 orang di bulan Juni. Sampai tanggal 1 Juni lalu, jumlah warga kulit hitam yang jadi korban mencapai dua kali lipat ketimbang warga kulit putih yang jadi korban polisi. 32% dari 135 korban warga hitam tak bersenjata, lebih besar dari korban kulit putih yang 15% dari 234 korban kulit putih.

Brittany Packnett, anggota sebuah gugus tugas yang dibentuk Presiden Obama menyatakan ‘’Sedih dan tidak terlalu terkejut dengan temuan itu,’’ kata Brittany. ‘’Warga hitam seperti saya menilai polisi bukan melindungi kami. Kalau diprotes malah kami yang mati,’’ lanjut Brittany, pendiri Campaign Zero, organisasi pelobi untuk menurunkan kekerasan di AS. Hal itu juga diakui James Comey, direktur FBI yang merasa ‘’Malu dengan jumlah korban yang begitu banyak,’’ katanya.

Untuk itu, Departemen Kehakiman memulai program baru untuk mencatat jumlah korban polsi. FBI menyatakan bersedia membantu program baru itu. ‘’Kita harus membicarakan kematian di tahanan, juga kekerasan polisi. Kita juga harus membicarakan juga para bocah dan komunitas LGBTQ yang merupakan komunitas paling lemah selama ini,’’ kata Brittany Packnett.


 
 
 

Comments


Follow Us
  • Facebook Classic
  • Twitter Classic
  • Google Classic

© 2014 design by Didi Prambadi, Indonesian Lantern Media LLC. USA

  • Facebook Classic
  • Twitter Classic
  • Google Classic
  • RSS Classic
bottom of page