top of page

Philadelphia menjadi 'Kota Aman' bagi kaum Imigran berkat Walikota baru James Francis Kenney

James Francis Kenney, Walikota Philadelphia menetapkan kembali Kota Philadelphia sebagai ‘Kota Aman’ bagi imigran gelap.

Newsmax.com melaporkan Rabu (4/1/2016), penetapan itu dilakukan Jim Kenney pada saat ia dilantik menjadi walikota baru menggantikan pendahulunya Michael Nutter. Dengan status kota aman atau ‘Sanctuary City’ itu, jajaran kepolisian Philadelphia tidak boleh memberikan data imigran gelap kepada petugas imigrasi, ICE. ‘’Kecuali bila seseorang terlibat kriminal atau melakukan kekerasan,’’ bunyi pernyataan resmi Kantor Walikota Philadelphia.

Selain menanda tangani Perintah Eksekutif tersebut, Jim Kenney juga berbicara langsung dengan Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Jeh Johnson yang membawahi petugas imigrasi ICE. Kedua pejabat itu membicarakan program ‘Penerapan Hukum Prioritas’ yang tujuannya mengamankan komunitas setempat. Sejumlah pejabat ICE akan berkunjung ke Philadelphia untuk memperkenalkan program tersebut. ‘’Namun sebelum hal itu diberlakukan, lebih baik Philadelphia jadi kota aman dulu,’’ tutur Jim Kenney, walikota asal South Philadelphia berusia 58 tahun itu.

Hani White bersama para tokoh agama Indonesia di Philadelphia

Langkah Jim Kenney disambut gembira oleh kelompok aktivis pembela imigran. Hani White, Deputi Direktur Urusan Imigrasi di kantor Walikota Philadelphia menyatakan gembira. Sebab, upayanya menjadikan Philadelphia sebagai kota aman bagi imigran gelap, bisa terwujud. ‘’Jika ada petugas ICE minta data, kami bisa menolak, berdasar perintah eksekutif Walikota,’’ tutur Hani White, perempuan Indonesia pertama yang bertugas di Walikota Philadelphia. Kota lain yang dijadikan Kota Aman bagi imigran adalah New York City, Miami, Chicago, Los Angeles, Dallas, Baltimore, Washington DC.

Perintah Eksekutif Jim Kenney itu diturunkan, karena Departemen Keamanan Dalam Negeri AS kembali menggelar penggrebekan terhadap kaum imigran. Penggrebekan yang dimulai sejak Senin (4/1/2016) lalu di Texas, Georgia dan North Carolina berhasil meringkus 121 imigran gelap. Ratusan petugas ICE disebarkan ke beberapa kota selama tahun ini. Tugas mereka adalah menangkap para imigran asing yang melakukan aksi kriminal, aksi kekerasan atau mereka yang tidak bersedia kembali ke negaranya walau telah dideportasi setelah permohonan asilumnya ditolak pengadilan.


Comments


Follow Us
  • Facebook Classic
  • Twitter Classic
  • Google Classic

© 2014 design by Didi Prambadi, Indonesian Lantern Media LLC. USA

  • Facebook Classic
  • Twitter Classic
  • Google Classic
  • RSS Classic
bottom of page