top of page

Wisatawan AS ramai-ramai ke Iran

Wisatawan Amerika berbondong-bondong berangkat ke Iran setelah sanksi ekonomi Barat dicabut bulan lalu.

The New Times mengabarkan Selasa (9/2/2016), sejumlah agen perjalanan AS harus menambah jadwal penerbangan dan angka penjualannya meningkat drastis. ‘’Sama seperti Cuba, mereka hendak merebut kesempatan pertama untuk menikmati suasana baru di sana,’’ tutur Barbara Banks, direktur pemasaran dan pengembangan perjalanan Wilderness Travel di Berkeley, California.

Berwisata ke Iran memang populer bagi warga Barat sejak dulu. Pejabat Iran menjelaskan bahwa pada 2014, Iran kebanjiran 5 juta wisatawan asing. Karena itu, negara Islam tersebut berencana menarik 20 juta wisatawan yang diperkirakan bakal menghabiskan belanja sampai $ 30 miliar pada 2025 nanti.

Mulai April nanti, Air France berencana menambah tiga kali penerbangan dalam sepekan dari Paris menuju Teheran. Selama ini, Iran menjadi tujuan persinggahan bagi penerbangan dari New York lewat Istanbul, Dubai dan Doha oleh Turkish Airline, Emirates dan Qatar Airways.

Para turis asing itu hendak menyaksikan monumen budaya paling tua dunia di Iran. Termasuk 19 situs-situs peninggalan sejarah UNESCO, dan lembah serta gurun hingga resor bermain ski. ‘’Benar-benar indah dan cantiknya luar biasa yang tidak pernah ada di belahan dunia lain,’’ tutur William O. Beeman, profesor dan ketua departemen antropologi Universitas Minnesota. ‘’Isfahan setara dengan Candi Machu Pichu di Mexico atau Ankor Wat di Kamboja,’’ sambung Beeman yang ahli Iran itu.

Tahun ini kereta api mewah Golden Eagle Luxury Trains melaporkan bahwa 88 persen penumpangnya adalah warga Amerika. Jaringan kereta yang melakukan perjalanan ke Iran sejak 2014 itu, akan menambah jadual kereta antara Moscow dan Teheran lebih dari 18 hari dari 14 hari erjalanan Jantung Persia. Termasuk ke Isfahan, pusat arsitektur Islam. Juga Shiraz yang dikenal dengan taman-tamannya dan Persepolis, pusat peninggalan Kerajaan Achaemenid.


Follow Us
  • Facebook Classic
  • Twitter Classic
  • Google Classic

© 2014 design by Didi Prambadi, Indonesian Lantern Media LLC. USA

  • Facebook Classic
  • Twitter Classic
  • Google Classic
  • RSS Classic
bottom of page