top of page

Investor asing boleh kuasai bidang usaha kesehatan, farmasi, wisata dan film

Pemerintah Indonesia lewat paket ekonomi ke-10 membuka 100% investasi asing bagi 35 bidang usaha untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Usaha yang dibuka itu mencakup 35 bidang, antara lain jasa penunjang kesehatan, farmasi, pariwisata dan industri film.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, mengatakan perubahan kebijakan Daftar Negatif Investasi, DNI, merupakan yang terbesar dalam 10 tahun terakhir dan diharapkan dapat memberikan dampak yang besar bagi ekonomi Indonesia.

“Dalam situasi ekonomi dunia yang melambat, perdagangan dunia yang turun, minat untuk investasi itu turun, untuk itu Indonesia mengambil langkah-langkah khusus supaya investasinya tidak turun, sesederhana itu logikanya. Kita ingin tidak terbawa arus pelambatan ini, kita ingin tetap ada investasi. Itu sebabnya, ada paket satu, dua sekarang sampai 10, kita usahakan mengundang investor di bidang infrastuktur," jelas Darmin usai konferensi pers di Kantor Presiden, Kamis (11/02).

Dengan dicabut dari DNI, maka bidang usaha tersebut dapat dikuasai oleh asing tanpa ada pembatasan sehingga diharapkan dapat meningkatkan kompetisi dan memberikan dampak terhadap masyarakat, antara lain penurunan harga.

Kepala Badan Kordinasi Penanaman Modal BKPM, Franky Sibarani, mengatakan dengan dibukan 100% persen penanaman modal asing dalam industri bahan baku obat, maka harga obat diharapkan menjadi lebih murah.

"Sekarang ini kita 95% ini impor bahan baku, presiden meminta agar itu diturunkan agar kita bisa memberikan obat yang lebih murah yang bisa diberikan pada masyarakat. Tentu nanti macam-macam, ya tergantung jenis obatnya," jelas Franky. Dia menambahkan sudah ada investor bidang farmasi yang menyatakan minatnya, antara lain India, Korea dan Cina.

Selengkapnya baca di www.bbcindonesia.com

Follow Us
  • Facebook Classic
  • Twitter Classic
  • Google Classic

© 2014 design by Didi Prambadi, Indonesian Lantern Media LLC. USA

  • Facebook Classic
  • Twitter Classic
  • Google Classic
  • RSS Classic
bottom of page