Dua perempuan tunarungu jadi staf Presiden Obama di Gedung Putih

Dua perempuan tunarungu wicara diangkat Presiden Obama menjadi staf Gedung Putih.

BBC melaporkan Rabu (6/4/2016) mereka adalah Leah Katz-Hernandez yang menjabat sebagai penerima tamu negara AS atau Receptionist of the United States. Dan, Claudia Gordon, perempuan hitam yang bekerja di Kantor Persyaratan Program Kontrak Pemerintah Federal AS.

Leah Katz-Hernandez menuturkan tugasnya sehari-hari adalah ‘’Menjadi penerima tamu yang berkunjung ke Gedung Putih,’’ kata perempuan berusia 28 tahun itu. ‘’Mereka terdiri dari presiden, pejabat tinggi dan stafnya. Saya juga menjadi penerima tamu sejumlah kepala negara dari negara-negara sahabat,’’ sambung Leah Katz-Hernandez.

Perempuan dengan pendidikan berlatar belakang politik dan belajar ilmu pemerintahan di Gallaudet University ini menjadi pembantu Obama sejak 2012. ‘’Senyumnya itu yang dilihat para tamu bila berkunjung ke Gedung Putih,’’ tutur Obama kepada sejumlah wartawan. Saat ditanya apakah Obama mengerti bahasa isyarat para tunarungu? ‘’Beliau sedikit-sedikit tahu bahasa isyarat, karena sering bergaul dengan para tunarungu,’’ komentar Leah.

Perempuan tunarungu kedua adalah Claudia Gordon. Pengacara perempuan hitam tunarungu pertama AS ini, dikenal sebagai pembela kaum cacat yang mengalami diskriminasi. ‘’Saya jadi pengacara karena mengalami diskriminasi terhadap kaum cacat di Jamaica. Saya ingin mengubah nasib warga cacat seperti saya agar diperlakukan lebih baik,’’ katanya. Claudia yang dibawa ibunya hijrah ke New York dari Jamaica ini, pernah bekerja sebagai penasehat kebijaksanaan di Deparemen Keamanan Dalam Negeri AS.

Keduanya memuji Presiden Obama. ‘’Bos saya pernah mengatakan bahwa Gedung Putih bukanlah menjadi karir paling top, melainkan awal mula karir dan masa depanmu,’’ tutur Leah. ‘’Benar. Saya ingin bekerja agar para tunarungu meraih masa depan yang lebih baik,’’ sambung Leah.